25 Oktober 2013

(Repost) BaekYeol | Winter | Oneshoot | FF member


Author : Park Minrin [@aprils0515]
title : Winter [oneshot]
main cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Kris
genre : Sad romance
rated : T
warning : typo[s], alur kecepetan DLL

disc : cerita ini murni milik saya pribadi. all cast adalah milik mereka sendiri kecuali BAEKHYUN MILIK SAYA #plak
FF ini juga di post di WP pribadi saya Aprilslullaby.wordpress.com

*******

ini FF pertama yang saya bikin waktu pertama kali belajar bikin FF. dan ini FF pertama saya sebagai Baekyeol Shipper. hehehe

ini ceritanya~ here we goooooo!!!


********

London, 27 Desember 2012


Butir-butir salju turun dengan lembut. Kabut tipis menghiasi beberapa sudut kota London yang bersalju. Natal bahkan sudah lewat, namun orang-orang masih saja ramai berjalan-jalan ke pusat kota. Suasana kota London yang biasanya sepi masih diliputi keceriaan. Tapi tidak dengan suasana hati seseorang.

Seorang pria tampan sedang duduk disebuah kafe di pusat kota itu. Matanya menerawang keluar jendela. Memandang butir-butir salju yang turun dengan sangat cantik. Pria itu menghela nafas berat. Air mata perlahan turun melewati pipi mulusnya. Hari bersalju bukan lagi hari yang menyenangkan untuknya.

Karena hari itu hari dimana nyawa orang yang sangat dicintainya terenggut dihadapannya.


*




Seoul, 1 Desember 2007


Namja manis bercoat hitam panjang menyebrang jalan Apgeujeong yang sedang dipadati oleh pejalan kaki yang sibuk ingin berbelanja untuk natal. Dia bersenandung kecil karena moodnya sangat bagus hari ini. Namja manis itu senyum-senyum sendiri memamerkan gigi-gigi putihnya yang rapi.

Dia benar-benar tidak sabar ingin menyampaikan berita gembira pada sahabatnya itu. Mereka memang berjanji untuk bertemu di tempat ini. Wajahnya merona karena dia begitu bersemangat setelah menerima berita gembiranya hari ini.

Dia memasuki sebuah kafe bernuansa barat. Ternyata sahabatnya sudah menunggunya di tempat itu. Sahabatnya langsung tersenyum ketika melihatnya masuk dan kemudian menghampirinya.

“Chanyeol-ah~ aku senang sekaliii.. Akhirnya impianku benar-benar terwujud!” namja manis itu tertawa senang ketika menyampaikan berita gembira pada sahabatnya yang bernama Chanyeol itu.

“Tenanglah dulu Baekhyunie.. Kau begitu bersemangat sekali.” Chanyeol hanya tersenyum melihat kelakuan Baekhyun. Baekhyun memang suka kelewat heboh apalagi ini adalah berita gembira yang diterima oleh sahabatnya itu.

“hahaha… Bagaimana aku bisa tenang Chanyeollie. Aku benar-benar bahagia sekali.” mata Baekhyun berbinar-binar. Jari-jari lentiknya meremas-remas jari-jari panjang Chanyeol.

“Katakan padaku, Baekhyunie, berita apa itu..” sebenarnya Chanyeol juga sangat penasaran apa yang membuat sahabatnya ini menjadi sangat gembira.

“Aku lulus ujian spesialis kedokteran itu Chanyeollie! Dan minggu depan aku sudah mulai bekerja di rumah sakit. Aku senang sekali Chanyeol-ah~ Akhirnya aku bisa membuat eomma dan appa senang.” Baekhyun memberikan senyum termanisnya untuk Chanyeol. Dia ingin sahabatnya itu tau kalau dia benar-benar bahagia.

“Jinjjayo? Woaah~ Chukahae Baekkie-yaah~ aku senang sekali mendengarnya! Mulai sekarang aku akan memanggilmu dokter Byun. Hahaha.” Chanyeol tertawa. Begitupun Baekhyun. Rasanya hari itu adalah hari yang paling membahagiakan seumur hidupnya.


*


Rumah sakit Seoul satu minggu kemudian…


Baekhyun memakai jas putih panjang. Dia akan dilantik pagi ini. Pagi-pagi sekali Chanyeol sudah datang menjemputnya dan mengantarnya ke rumah sakit. Chanyeol sangat senang melihat ekspresi bahagia Baekhyun. Baginya tidak ada hal yang lebih membahagiakan dari pada melihat senyum Baekhyun.

Baekhyun berjalan menuju aula rumah sakit itu. Beberapa dokter dan perawat sudah duduk rapi diruangan itu. Baekhyun menuju tempat duduk yang sudah disiapkan. Dia dan tiga orang dokter lainnya akan dilantik dan ditetapkan sebagai dokter tetap di rumah sakit ini.

Setelah acara pelantikan, Baekhyun memasuki ruangannya. Dia bahkan tidak percaya akhirnya dia mempunyai ruang kerja sendiri. Dia menata ruangan itu. Tidak lama kemudian seseorang masuk keruangannya.

“Annyeonghaseyo, dokter Byun. Aku dokter Kim, dokter kepala di rumah sakit ini. Mulai hari ini, ini adalah ruangan anda dokter Byun. Selamat bekerja. Datanglah ke ruanganku kalau kau butuh bantuan.” Dokter Kim menyapa Baekhyun ramah dan tersenyum kearah Baekhyun.

“Annyeonghasimikka, Dokter Kim. Ne, terima kasih dokter Kim. Saya pasti memerlukan bantuan anda.” Baekhyun membungkukkan badannya hormat kepada dokter Kim. Tidak lupa dia juga tersenyum manis pada dokter Kim.

Dokter Kim meninggalkan ruangan Baekhyun. Baekhyun kemudian duduk di mejanya. “Aku akan bekerja keras! Selamat Byun Baekhyun, akhirnya kau berhasil mencapai impianmu..” Baekhyun tersenyum dan memulai pekerjaan barunya itu.


*


Baekhyun POV


“Kau dokter baru itu kan? Perkenalkan aku Kris. Aku dokter spesialis bedah.”

Aku terkejut saat seorang Namja tampan dan menawan menyapaku ketika aku sedang berada di mesin penjual kopi. Pria itu benar-benar sempurna. Dia pangeran!

“Ah, Ne. Aku Byun Baekhyun. Aku dokter spesialis anak. Senang bertemu denganmu.” Jawabku sambil tersenyum manis kearah Kris.

“Senang berkenalan denganmu.” Kris menunduk dan berbisik di telingaku. Suaranya benar-benar menyihirku.

Jantungku mulai berdetak tidak normal.

End Baekhyun POV


Kris POV

Ternyata benar, dokter baru itu sangat cantik. Tapi aku tidak menyangka kalau dokter itu ternyata adalah seorang namja.

Aku melihatnya sedang berdiri di depan mesin penjual kopi. Bahkan tubuhnya saja mungil seperti seorang yeoja. Aku jadi ingin menggodanya ketika aku melihat wajah cantiknya. Dan akhirnya aku mengajaknya berkenalan.

“Aku Byun Baekhyun. Aku dokter spesialis anak. Senang bertemu denganmu.” Dia menjawabku kemudian memberikan sebuah senyuman. Oh Tuhan, senyumnya sangat manis! Seperti malaikat.

“Senang berkenalan denganmu.” Aku berbisik ditelinganya. Aku jadi ingin menggodanya, tapi aku sadar, aku tidak ingin membuatnya takut padaku.

“Dimana ruanganmu, Baekhyun-ssi?” pertanyaan yang benar-benar basi. Aku hanya ingin bicara padanya tapi aku bingung ingin bicara apa. Salah sedikit bisa-bisa aku malah menggodanya.

“Ruanganku di ujung kanan sebelah sana Kris-ssi. Ruanganmu dimana?” dia menunjukkan ruangannya padaku.

“Aku dilantai empat. Sudah dulu ya Baekhyun-ssi, aku harus ke ruangan operasi sekarang. Sampai bertemu lagi nanti Baekhyun.” Aku harus ke ruangan operasi sekarang karena aku memang ada jadwal operasi hari ini. Padahal aku masih mau berbicara dengan Baekhyun.

“Oh. Ne Kris-ssi. Sampai bertemu lagi nanti.” Baekhyun tersenyum manis lagi dan aku kemudian meninggalkannya berjalan menuju ruang operasi.

End Kris POV


*


“Bagaimana Pekerjaanmu di rumah sakit, Baekhyunie?” Tanya Chanyeol saat menjemput sahabatnya pulang. Baekhyun hanya senyum-senyum tidak jelas, tapi bagi Chanyeol itu manis sekali.

“Menyenangkan sekali, Yeolli. Dokter-dokter dan perawat disana sangat baik padaku. Hari pertamaku bahkan sangat lancar.” Jawab Baekhyun dengan wajah berseri-seri.

“Jinjja? Aku senang mendengarnya Baekkie-ah.” Mereka kemudian melanjutkan perjalanan dengan cerita-cerita Baekhyun tentang hari pertamanya di rumah sakit.

“Baekhyunie, kemana kau malam natal nanti?” tanya Chanyeol ketika mereka sampai di depan rumah Baekhyun.

“Aku? Belum ada rencana, Yeolli. Bagaimana denganmu? Ah, kau pasti akan menghabiskan natal dengan wanita-wanita itukan?” Baekhyun menggoda Chanyeol. Dia tau sahabatnya ini memang digila-gilai banyak wanita. Dan itu terkadang membuatnya sedikit cemburu.

“Molla. Tidak ada, Baekkie-ah. Bagaimana kalau malam natal ini kita habiskan bersama? Aku akan menyiapkan sesuatu yang spesial untukmu.” Ajak Chanyeol.

“Jinjja? Hmm.. Baiklah. Semoga saja tidak ada kerja lembur di rumah sakit, jadi aku bisa menghabiskan malam natal bersama Yeolli.” Baekhyun menjawab ajakan Chanyeol dengan mata berbinar-binar. Dia sangat ingin menghabiskan malam natal dengan Chanyeol.

“Baiklah. Hubungi aku Baekhyunie. Dan itu akan menjadi malam natal paling spesial untuk kita. Karena ada yang ingin aku sampaikan padamu.” Ujar Chanyeol dengan mata yang berbinar-binar.

“Ne~~ arasseyo Chanyeollie.” Baekhyun kemudian keluar dari mobil Chanyeol menuju peristirahatannya yang damai. Chanyeol tersenyum senang tidak sabar menanti malam natal.


*


Seminggu ini Baekhyun sangat sibuk di rumah sakit. Menjadi dokter baru bukan berarti pekerjaannya sedikit. Justru dia harus menangani banyak sekali pasien anak-anak di rumah sakit. Biarpun begitu, dia merasa sangat senang. Hanya saja dia sekarang tidak punya waktu untuk bertemu Chanyeol. Mereka hanya saling berbalas pesan sebagai kabar bahwa mereka baik-baik saja.

Baekhyun duduk sendirian di kafe rumah sakit. Ini adalah waktu istirahat sempitnya setelah menangani banyak pasien hari ini. wajahnya terlihat lelah namun rona bahagia tidak pernah hilang dari wajah tampannya. Dia merapikan sweater yang dipakainya dibalik jas panjang putihnya. Udara dingin diluar begitu terasa di kafe ini.

Baekhyun meminum cokelat panasnya. Dia memandang layar ponselnya. Tidak ada pesan dari Chanyeol hari ini. dia meletakkan ponselnya ke meja dan memandang sekeliling. Kafe ini begitu sepi. Mungkin karena di dalam gedung rumah sakit itu lebih hangat.

Baekhyun merasakan seseorang menepuk pundaknya lembut.

“Baekhyun-ah, apa yang kau lakukan sendiri disini?” tanya orang itu lembut. Senyum manis mengembang dari wajah coolnya.

“Ah, dokter Kris. Aku sedang ingin coklat panas, makanya aku kesini.” Jawabnya kemudian tersenyum manis kepada Kris.

“Berhentiah memanggilku dokter Kris, Baekhyun-ah. Kita sudah berteman akrab tapi kau masih saja memanggilku dokter Kris.” Kris tertawa kecil pada Baekhyun. Baekhyun pun ikut tertawa mendengar kata-kata Kris.

“Hahaha. Mianhae, Kris. Aku hanya canggung saat memanggil namamu.” Jawab Baekhyun malu-malu. Kris sangat gemas melihat tingkah Baekhyun. Rasanya dia ingin sekali mencubit pipi anak itu.

“Kau tidak bekerja, Baekhyun-ah?” tanya Kris kemudian setelah berhasil mengontrol pikirannya.

“Aku sedang istirahat, Kris. Lagi pula sudah tidak ada lagi pasien yang harus aku periksa. Hanya menyelesaikan sedikit laporan, setelah itu mungkin aku akan pulang ke rumah.” Jawab Baekhyun.

“Bagaimana kalau nanti malam kita makan malam bersama? Aku juga sudah tidak ada pekerjaan lagi setelah ini.” Ajak Kris.

“Makan malam? Hmm.. baiklah. Boleh saja. Kebetulan aku sedang ingin makan diluar.” Jawab Baekhyun tersenyum manis. Jantungnya berdetak kencang mendengar ajakan Kris.

“Oke, aku akan keruanganmu setelah kau selesai Baekhyun-ah. Sampai bertemu nanti malam.” Kris tersenyum senang. Kemudian dia pamit kembali ke ruangannya. Tanpa Baekhyun tau, jantung Kris juga berdetak kencang saat mengajaknya. Dalam hati Kris bersorak senang karena Baekhyun menerima ajakkannya.


*


Sebuah pesan masuk ke ponsel Baekhyun


From: Chanyeollie

Baekkie-ah~~ malam ini aku jemput ya~ kita makan malam bersama


Baekhyun memandang ponselnya dengan ekspresi datar. Dia ingin sekali makan malam dengan Chanyeol, tapi dia juga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan makan malam dengan Kris.


To : Chanyeollie

Mianhae Yeollie, malam ini aku lembur. Mungkin kita akan makan malam bersama lain kali.


Baekhyun terpaksa berbohong pada Chanyeol. Dia hanya tidak ingin menceritakan tentang Kris. Baekhyun kemudian menghela nafas berat.


Tok tok tok..


“Silakan masuk.” Baekhyun mempersilakan orang yang mengetuk pintu itu masuk. Dan ternyata yang mengetuk pintunya adalah Kris.

“Ah, apakah kau sudah siap, Baekhyun? Atau akau datang terlalu cepat?” Kris bertanya pada Baekhyun setelah dia di persilahkan masuk. Namja tinggi itu kemudian duduk di kursi yang ada di hadapan Baekhyun.

“Sebentar, aku ingin membereskan berkas-berkas ini dulu. Ah tidak, hanya saja dari tadi aku terlalu malas untuk bergerak.” Baekhyun menjawab pertanyaan Kris dan membereskan berkas-berkas kerja di mejanya. Sedangkan Kris hanya tersenyum melihat Baekhyun yang begitu tergesa-gesa merapikan pekerjaannya. Baekhyun sangat lucu dan membuat Kris terpesona.

“Ah, akhirnya selesai juga. Kajja Kris.” Baekhyun kemudian mengajak Kris pergi setelah berkas-berkas di mejanya rapi. Mereka meninggalkan ruangan Baekhyun dengan perasaan yang sangat senang.

Dari kejauhan seorang namja bertubuh tinggi menandang kedua namja itu dari mobilnya. Dia terkejut ketika seseorang yang ditunggunya keluar dari rumah sakit bersama seseorang dan masuk kedalam mobil orang yang tidak dikenalnya itu. Namja itu merasakan dadanya menjadi sangat sesak.

“Baekkie-ah, kenapa kau berbohong padaku?” Ucap namja itu lirih.


*


Semenjak makan malam bersama hari itu, Baekhyun dan Kris menjadi semakin dekat. Mereka jadi lebih siang makan siang berdua di kafe rumah sakit atau sekedar minum coklat panas disana.

Kedekatan Baekhyun dan Kris masih di rahasiakan Baekhyun dari Chanyeol. Sebenarnya dia tidak berniat merahasiakan tentang ini pada Chanyeol, hanya saja mereka tidak punya waktu untuk bertemu dan Baekhyun ingin menceritakan langsung pada Chanyeol. Chanyeol juga entah kenapa belakangan ini sangat sibuk sekali. padahal sebelumnya namja itu selalu bekerja dengan santai. Baekhyun merasa Chanyeol menghindar darinya namun dia tidak mengerti apa alasannya.

Baekhyun sangat merindukan Chanyeol. Biar bagaimanapun mereka sudah dekat sejak SMA. Namun semenjak Baekhyun bekerja di rumah sakit, mereka jadi jarang bertemu dan bersama. Baekhyun tau Chanyeol hanya menganggapnya sahabat karena namja itu selalu dikelilingi yeoja cantik yang begitu menyukainya. Chanyeol tidak pernah tau bagaimana sebenarnya perasaan Baekhyun untuknya. Dalam hatinya Baekhyun selalu berharap kalau dia dan Chanyeol menjadi lebih dari sekedar sahabat.

Kris membawa sedikit debaran dihati Baekhyun. Namja tinggi dan tampan itu selalu menimbulkan sensasi yang aneh dihati baekhyun ketika bersamanya. Baekhyun tidak mengerti apa itu sebenarnya. Namun dia sangat menikmati debaran itu walaupun hatinya sudah terpaut untuk Chanyeol.

Byun Baekhyun mencintai Park Chanyeol, tetapi juga menyukai Kris.


*


Kris memandang figura yang baru dia pasang di ruangannya. Dia tersenyum manis ketika memandang figura itu. Fotonya yang berwajah datar dan Baekhyun yang tersenyum manis di sampingnya. Foto yang diambilnya waktu mereka makan siang di kafe rumah sakit.

Kris memang sudah jatuh cinta pada Baekhyun sejak pandangan pertama. Namun namja itu tau kalau sudah ada seseorang yang menempati hati Baekhyun. Kris ingin sekali menjadi yang pertama dihati Baekhyun. Namun dia tidak berani mengungkapkannya pada Baekhyun. Dia tidak ingin Baekhyun mengganggapnya aneh dan tidak normal.

Namun siapa yang tau dan bisa mengatur kepada siapa kita akan jatuh cinta.

Dan Kris ingin sekali mendapatkan Byun Baekhyun.


*


Chanyeol memandang ponselnya dengan wajah datar. Dia ingin sekali menghubungi Baekhyun karena dia begitu merindukan namja itu. Tapi ego dan rasa gengsi mengalahkan rasa rindunya. Dia masih memikirkan malam itu. Malam ketika Baekhyun menolak ajakkannya dan malah membohonginya dengan pergi bersama orang lain. Chanyeol benar-benar sedih malam itu. Tidak seharusnya Baekhyun membohonginya.

Chanyeol merasa mungkin dia sedikit berlebihan. Karena selama ini Baekhyun terus bersamanya. Dia terkejut ketika ada orang lain yang tidak dikenalnya pergi bersama Baekhyun. Sebenarnya itu bukan masalah untuknya jika Baekhyun memiliki teman, hanya saja dia merasakan firasat yang tidak enak tentang orang ini.

Chanyeol membuka laci meja kerjanya. Dia mengambil sebuah kotak beludru kecil hitam dari sana. Dia tersenyum melihat dua cincin yang ada dikotak tersebut. Cincin yang akan diberikannya pada Baekhyun di malam natal nanti. Dia sangat mencintai Baekhyun walaupun banyak yeoja cantik disekelilingnya.

Baekhyun adalah dunianya, pusat edarnya. Karena Baekhyunlah satu-satunya orang yang bisa menyentuh hatinya, membuatnya benar-benar jatuh pada cinta yang amat dalam.

Dan Byun Baekhyun adalah belahan jiwanya.


*


Hari ini adalah malam natal. Chanyeol begitu sibuk menyiapkan semuanya untuk malam ini. dia sudah bertekad akan mengungkapkan perasaannya pada Baekhyun. Dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi dan dia tidak ingin nantinya Baekhyun bersama orang lain.

Setelah merasa cukup puas dengan apa yang disiapkannya, Baekhyun menelpon Chanyeol. Mereka sudah berhubungan lagi sejak kemarin malam. Akhirnya Baekhyun menghubunginya duluan karena dia berkata bahwa dia sangat merindukan Chanyeol. Dan Chanyeol merasakan hatinya sangat senang mendengar kata-kata Baekhyun.

Tuut.. tuut… tuut… nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi.

Chanyeol mengerutkan keningnya. Kemudian mencoba untuk menelpon Baekhyun sekali lagi.


Tuut… tuut.. tuut..


“Yoboseyo, Yeolli-ah?” jawab Baekhyun diseberang sana.

“Ah, Baekhyunie.. Apa kau sedang sibuk?” tanya Chanyeol sedikit ragu.

“Ne~ hari ini banyak sekali pasien. Sepertinya aku akan lembur malam ini. karena banyak dokter juga yang sedang tidak dinas hari ini.” jawab Baekhyun sambil menghela napas. Sepertinya dia sangat lelah.

“Oh, begitukah? Bagaimana dengan rencana kita malam ini, Baekki-ah?” tanya Chanyeol was-was. Dia tidak ingin apa yang sudah disiapkannya menjadi sia-sia.

“Ah, aku lupa. Aku akan mengusahakan untuk pulang cepat, Yeollie. Aku sangat ingin menghabiskan malam natal bersamamu, Yeollie.” Jawab Baekhyun sedikit bersemangat.

“Ne~ baiklah Baekkie. Nanti aku akan menjemputmu. Maaf sudah mengganggu pekerjaanmu. Selalu bersemangatlah Baekkie.” Chanyeol berkata dengan penuh pengertian walaupun ada sedikit ganjalan dihatinya.

“Ne~~ sudah dulu ya, Yeolli. Sampai bertemu nanti malam.” Baekhyun menutup telponnya. Chanyeol kemudian hanya bisa menghela napas sambil memandang keluar jendela dari ruangannya.


*


Chanyeol memasuki halaman rumah sakit. Baekhyun mengirimkan pesan padanya bahwa pekerjaannya sebentar lagi selesai. Dia hanya tinggal membereskan beberapa berkas saja.

Chanyeol duduk di ruang tunggu rumah sakit yang sudah sepi karena ini sudah jam sebelas malam. Dia mengutak-atik layar ponselnya, memandang foto-fotonya bersama Baekhyun. Mau tidak mau dia senyum-senyum sendiri. Chanyeol kemudian merasa penasaran seperti apa ruang kerja Baekhyun. Dia bertanya pada perawat jaga yang ada disitu.

“Permisi. Apakah kau tau dimana ruangan Baekhyun?” tanyanya sopan pada perawat itu.

“Ah iya. Maksud anda Dokter Byun?” tanya perawat itu.

“Ah, maksudku dokter Byun. Bisa kau beritahukan dimana ruangannya?” tanya Chanyeol lagi.

“Apakah anda ada perlu dengan dokter Byun?” tanya perawat itu. Dia terkejut karena tengah malam begini seseorang masih ada kepentingan dengan dokter.

“Aku sahabatnya. Aku hanya ingin menjemputnya.” Chanyeol sedikit kesal karena perawat itu namun dia masih menjawab pertanyaan perawat itu dengan ramah.

“Oh. Ruangannya di sebelah sana.” Kemudian perawat itu menunjukkan letak ruangan Baekhyun. Chanyeol berterima kasih pada perawat itu kemudian berjalan menuju ruangan Baekhyun.

Chanyeol merasakan jantungnya berdebar-debar ketika berjalan menuju ruangan Baekhyun. Dia merasa sangat penasaran seperti apa ruangan Baekhyun ketika bekerja. Chanyeol membuka pintu ruangan itu dan betapa terkejutnya dia dengan apa yang lihatnya. Chanyeol berlari keluar setelah membanting pintu ruangan Baekhyun dengan keras.

*

Baekhyun membereskan berkas-berkas kerja di ruangannya. Dia begitu tidak sabar ingin menghabiskan malam natal bersama Chanyeol. Membayangkannya saja sudah benar-benar membuatnya bahagia.

Seseorang mengetuk ruangan Baekhyun. Orang itu masuk ke ruangan Baekhyun dengan senyuman yang amat sangat mempesona. Baekhyun sedikit berdebar-debar melihat senyum itu, namun sekarang pikirannya fokus pada menghabiskan malam natal bersama Chanyeol.

“Ah, Kris. Ada apa? Aku pikir kau sudah pulang.” Tanya Baekhyun dengan senyuman manisnya seperti biasa.

“Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin menemuimu. Aku memang sudah pulang, tapi hatiku masih tertinggal di rumah sakit ini.” jawabnya dengan senyum khasnya.

“Ah, benarkah? Kau tidak menghabiskan malam natal dengan teman-temanmu?” tanya Baekhyun. Dia benar-benar tidak mengerti apa maksud Kris.


GREP!


“Aku ingin menghabiskan malam natal denganmu.” Jawab Kris sambil memeluk Baekhyun dari belakang.

Baekhyun benar-benar terkejut dan jantungnya berdetak tidak karuan. Namun Baekhyun terkejut ketika mendengar pintu ruangannya terbuka. Terlebih lagi ketika melihat siapa yang membuka pintu. Wajah Baekhyun pucat seketika. Orang itu kemudian keluar dan membanting pintunya dengan keras.

Baekhyun melepaskan pelukan Kris. Dia berlari keluar mengejar orang yang tak lain adalah Chanyeol itu. Dia bahkan belum melepaskan jas panjang putihnya. Baekhyun benar-benar tidak ingin Chanyeol salah paham. Bahkan dia sendiripun terkejut dengan perlakuan Kris.

Kris terpaku di ruangan Baekhyun. Sepertinya apa yang dilakukannya akan membuat Baekhyun terluka. Dia memandang figura di ruangan Baekhyun. Foto Baekhyun bersama seorang namja yang tidak dikenalnya sambil tersenyum manis kearah namja itu. Kris kemudian menyadari ternyata ada seseorang yang sudah mengisi hati Baekhyun lebih dari dirinya.

*

“Yeolli.. tunggu aku! Kenapa kau seperti ini?” Baekhyun terengah-engah saat mengejar Chanyeol. Fakta bahwa Chanyeol lebih tinggi darinya membuatnya susah mengejar namja itu.

Chanyeol mengabaikan panggilan Baekhyun. Hatinya benar-benar terluka setelah melihat pemandangan tadi. Apa yang ditakutkannya menjadi kenyataan. Dia terus berlari tanpa mengindahkan kata-kata Baekhyun.

“Yeolli.. apa yang kau lihat tadi itu hanya salah paham. Kris tiba-tiba memelukku. Aku benar-benar tidak menyangka Kris akan memelukku seperti itu.” Langkah Chanyeol terhenti. Dia berbalik menghadap Baekhyun. Baekhyun terengah-engah. Namun wajah lelahnya masih terlihat sangat menawan untuk Chanyeol ditambah lagi dengan butir-butir salju yang jatuh ke rambutnya. Chanyeol ingin sekali memeluk Baekhyun, tapi perasaan cemburunya lagi-lagi mengalahkan keinginannya.

“Kau bahkan tidak pernah memberi tahuku siapa Kris itu! Apa kau takut aku akan menghancurkan hubunganmu dengannya? Kau bahkan pernah berbohong denganku saat kau pergi dengannya!” Chanyeol sedikit membentak Baekhyun. Matanya berkaca-kaca karena hatinya benar-benar terluka.

“Aku ingin memberi tahumu Yeollie. Hanya saja aku akan memberi tahu langsung. Tapi kita jarang sekali bahkan tidak pernah bertemu. Untuk waktu itu maafkan aku karena aku sudah berjanji padanya terlebih dulu.” Baekhyun menunduk. Rasa bersalah merasuki hatinya.

“Kau yang selalu menolak untuk bertemu denganku. Kau tau kenapa waktu itu aku tidak menghubungimu? Karena aku cemburu! Tapi sepertinya kau tidak menyadari itu. Aku sudah menyiapkan segalanya untuk malam ini, tapi sepertinya kau lebih senang bersama Kris itu.” Plak! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Chanyeol. Salju yang memenuhi rambutnya berjatuhan saking kerasnya tamparan Baekhyun. Baekhyun kemudian menangis.

“Aku tidak mengerti apa salahku, Park Chanyeol! Sekarang kau malah memarahi aku!” Baekhyun memandang Chanyeol dengan tatapan tajam. Dia sangat benci karena Chanyeol tidak mengerti perasaannya.

Kris yang sedari tadi melihat mereka dari balik mobil menjadi merasa bersalah. Sepertinya dia sudah menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka.

Chanyeol memeluk Baekhyun tapi Baekhyun malah mendorong namja itu. Baekhyun berlari menyebrang jalan menjauhi Chanyeol. Namun tiba-tiba sebuah mobil berkecepatan tinggi menabrak tubuh mungil namja itu. Tubuh Baekhyun terpental dengan keras ke jalan raya. Darah memenuhi jas panjang putih yang dipakainya. Chanyeol dan Kris berlari dengan kalap menuju tubuh Baekhyun. Chanyeol tidak bisa membendung air matanya, begitupun Kris.

Salju turun semakin deras. Chanyeol mengangkat tubuh Baekhyun yang bersimbah darah itu membawanya masuk ke rumah sakit dengan sangat panik. Sementar itu Kris menghajar orang yang menabrak Baekhyun tadi.

“Yeol.. Yeollie.. ma.. maafkan aku..” Baekhyun bergumam lirih. Air mata Chanyeol jatuh semakin deras. Dia membaringkan tubuh Baekhyun di ranjang rumah sakit di ruang gawat darurat.

“Jangan berkata apa-apa Baekhyun. Kumohon. Aku sudah memaafkanmu.” Jawabnya semakin terisak. Dia tidak menyangka ini akan terjadi pada Baekhyun.

“Mi.. mianhae Chanyeol-ah.. Ul.. ji.. ma.. Sarang.. hae Chanyeol-ah.. saranghae..” Baekhyun berkata dengan sangat lirih. Dan dia menutup matanya untuk selamanya.

*

Seoul, 27 Desember 2007


Chanyeol memandang nisan bertuliskan nama Byun Baekhyun dengan perasaan yang amat pedih. Tadinya dia berdua dengan Kris namun Kris meninggalkannya sendirian karena namja itu ada operasi hari ini. Kris juga sudah berpamitan padanya. Namja itu meminta maaf pada Chanyeol. Chanyeol memaafkannya karena dia merasa dia tidak pantas marah pada Kris.

Chanyeol memejamkan mata merasakan salju yang menyentuh kulitnya. Butiran bening mengalir di pipinya. Chanyeol bahkan belum mengatakan bahwa dia mencintai Baekhyun. Dia meletakkan sebuah cincin di nisan Baekhyun. Cincin yang hampir diberikannya saat malam natal.

“Beristirahatlah dengan tenang, Baekhyun. Aku sangat mencintaimu. Semoga kau menemui kebahagiaan di alammu yang baru.”

*

London, 1 Januari 2008


Chanyeol akhirnya memantapkan keputusannya meninggalkan Korea. Bukan karena dia ingin melupakan semua kenangan tentang Baekhyun, tapi hatinya benar-benar tidak sanggup jika terus berada di Korea.

Bahkan walaupun Baekhyun tidak lagi berada di sampingnya, sampai kapanpun hatinya adalah milik Baekhyun. Dia ingin Baekhyun beristirahat dengan tenang.

Dia juga yakin Baekhyun akan selalu berada disampingnya dan terus bersamanya walaupun dia tak lagi bisa melihatnya.


End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar